PaduSan



Tak terasa kawan-kawan muslimin-muslimah, jika menurut kalaender yang telah ditetapkan pemerintah, 3 hari lagi kita memasuki bulan ramadhan. Di berbagai daerah di Indonesia, banyak tradisi-tradisi khusus untuk menyambut datangnya bulan suci tersebut, salah satunya di Jawa. Kebanyakan masyarakatnya, jika h-1 bulan Ramadhan, sore harinya, mereka mengadakan acara padusan. Tentu teman-teman di Jawa sudah pada mengetahui budaya tersebut, bahkan pasti ada yang pernah melakukannya, terutama waktu kecil,,,, hehehe....

Tetapi pertanyaannya sekarang, APAKAH PADUSAN ITU SESUAI DENGAN AJARAN AGAMA ISLAM????

Sebelum menjawab pertanyaan itu, tentu kita harus mengetahui apa itu padusan...nggih boten?!?!
Padusan adalah mandi bersama-sama dengan masih mengenakan busana, terkadang dilakukan di suatu sungai, atau telaga, atau sumber air lainnya. Dengan niat mandi besar, dalam rangka membersihkan jiwa dan raga sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Sampai-sampai ada di antara muslimin yang berkeyakinan Kalau sekali saja terlewat dari ritual ini, rasanya ada yang kurang meski sudah menjalankan puasa. Hemh...tentu saja hal itu sebenarnya baik, jika kita membaca kalimat kedua di paragraf ini . Tetapi, sayangnya kebanyakan masyarakat melakukan padusan ini dengan salah kaprah. Kebanyakan kalangan muda misalnya, telah terjadi pergeseran nilai mengenai padusan ini. Biasanya para muda mengisi padusan dengan melakukan mandi bersama di tempat pemandian atau kolam renang umum, tidak ada pemisah antara pria dengan wanita...astagfirullah..Tentu saja,, tindakan tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Selain itu, kebanyakan masyarakat juga melakukan padusan tanpa memperhatikan sumber airnya , entah itu bersih atau kotor, yang penting bisa mandi rame-rame bebarengan teman. Misalnya masyarakat di tangerang dan luar tengerang, biasanya selalu memenuhi sungai Cisadane menjelang bulan Ramadhan, padahal kita ketahui, sungai tersebut tidak layak untuk mandi.
Jika ditinjau dari sejarah Nabi Muhammad serta para sahabat, para salafus shalih, dan para ‘ulama yang mulia tidak ada yang mengamalkan atau menganjurkan amaliah tersebut, bahkan melakukannya..!!!!!

Nabi Muhammad saw juga pernah bersabda,,
“Barangsiapa yang membuat-buat amalan baru dalam agama kami yang bukan bagian darinya, maka perbuatannya tersebut tertolak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Selain itu, beliau juga pernah bersabda,
“Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada contoh dari kami, maka amalannya tersebut tertolak.” (HR. Muslim)

Sehingga kaum muslimin tidak boleh melakukan ritual padusan. Apabila ada tetangga, sanak saudara kita yang masih rutin melakukannya, kita bisa menasehatinya secara perlahan. OK??

Ada yang masih padusan??

0 komentar:

Posting Komentar