Oleh Mas Imam Baihaqi
Seorang nenek harus berjalan jauh ke pasar di kota untuk menjual bunga cempaka. Itulah kerja hariannya.
Selepas berjualan, beliau singgah dahulu ke masjid di kota untuk bersolat zuhur.
Selepas berdoa dan berwirid sekadarnya, nenek itu akan terlebih dahulu membersihkan dedaun yang berselerakan di halaman masjid. Ini dilakukannya setiap hari di bawah terik matahari. Setelah semua dedaun itu dibersihkan barulah beliau pulang ke desanya.Jemaah dan pengelola masjid kasihan melihat rutin nenek yang demikian.
Suatu hari, pengurus masjid memutuskan untuk membersihkan dedaun yang berselerakan di halaman masjid sebelum nenek itu datang. Fikirnya, usaha itu akan membantu nenek tadi agar tidak perlu bersusah payah membersihkan halaman masjid itu.
Rupanya, niat baik itu telah membuat nenek tersebut menangis sedih.
Dia bermohon supaya dia terus diberi kesempatan membersihkan halaman masjid seperti biasa.
Akhirnya, pihak masjid terpaksa membiarkan situasi berjalan seperti biasa supaya nenek itu tidak lagi hiba.
Satu ketika apabila ditanyakan seorang kiai mengapa nenek tersebut perlu melakukan hal itu, nenek tersebut menjawab:
“Saya ini perempuan bodoh, kiai. Saya tahu amal-amal saya yang kecil ini mungkin juga tidak benar dijalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari kiamat tanpa syafaat Rasulullah sollallahu `alaihi wasallam.
“Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu selawat kepada Rasulullah sollallahu `alaihi wasallam. Kelak jika saya mati, saya ingin Rasulullah menjemput saya.
“Biarlah semua dedaun ini bersaksi bahwa saya telah membacakan selawat kepadanya.”
Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bershalawat salamlah kepadanya. (QS Al-Ahzab 33: 56)
Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa menjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).
Mudah-mudahan kita dapat sama-sama menghayati keikhlasan sifat nenek yang mulia itu.
Amin
Penulis adalah ketua tim litbang Alfikri 2007
Label
Popular Posts
-
Minggu (18/12), Alfikri mengadakan bakti sosial di Desa Desa Deliksari, berikut profilnya. Desa Deliksari, merupakan desa yang terletak di R...
-
Minggu (18/12), bidang humas Alfikri melaksanakan bakti sosial. Acara yang diberi nama Alfikri Peduli tersebut, dilaksanakan di Desa Deliksa...
-
Alhamdulillah, silaturrahmi ala mahasiswa teknik kimia (Salami) 2011 telah terlaksana dengan baik pada hari Sabtu-Minggu, 26-27 November...
-
Nama :Ilham Dirga Laksono TTL :Semarang, 3 Juli 1992 AlamatRumah : JalanBretten Norma...
-
I barat Al Fikri adalah sebuah pohon, bidang Humas adalah salah satu cabangnya yang senantiasa tumbuh dan membuat pohon itu rindang hingga...
-
Syi’ar merupakan salah satu bidang di biro al-fikri yang insya Allah akan istiqomah menyelanggarakan kajian-kajian ilmiah yang akan membah...
-
Bidang Annisa adalah wadah pemersatu muslimah Teknik Kimia UNDIP, tempat berkumpulnya muslimah-muslimah tangguh yang memiliki semangat berju...
-
Alfikri adalah salah satu biro di jurusan teknik kimia Universitas Diponegoro yang bergerak di bidang kerohanian Islam. Alfikri sendiri be...
-
...
0 komentar:
Posting Komentar